![HORMON-HORMON YANG MENGATUR TERJADINYA SIKLUS MENSTRUASI](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg)
![Text Box: Hak Cipta © 2007 BIOHEALTH INDONESIA. SELURUH HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG.](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.gif)
Seorang
wanita memiliki 2 ovarium dimana masing-masing menyimpan sekitar 200,000
hingga 400,000 telur yang belum matang/folikel (follicles). Normalnya, hanya
satu atau beberapa sel telur yang tumbuh setiap periode menstruasi dan
sekitar hari ke 14 sebelum menstruasi berikutnya, ketika sel telur tersebut
telah matang maka sel telur tersebut akan dilepaskan dari ovarium dan
kemudian berjalan menuju tuba falopi untuk kemudian dibuahi. Proses pelepasan
ini disebut dengan “OVULASI”.
Pada
permulaan siklus, sebuah kelenjar didalam otak melepaskan hormon yang disebut
Follicle Stimulating Hormone (FSH) kedalam aliran darah sehingga membuat
sel-sel telur tersebut tumbuh didalam ovarium. Salah satu atau beberapa sel
telur kemudian tumbuh lebih cepat daripada sel telur lainnya dan menjadi
dominant hingga kemudian mulai memproduksi hormon yang disebut estrogen yang
dilepaskan kedalam aliran darah. Hormone estrogen bekerjasama dengan hormone
FSH membantu sel telur yang dominan tersebut tumbuh dan kemudian memberi signal
kepada rahim agar mempersiapkan diri untuk menerima sel telur tersebut.
Hormone estrogen tersebut juga menghasilkan lendir yang lebih banyak di
vagina untuk membantu kelangsungan hidup sperma setelah berhubungan intim.
|
Ketika sel
telur telah matang, sebuah hormon dilepaskan dari dalam otak yang disebut
dengan Luteinizing Hormone (LH). Hormone ini dilepas dalam jumlah banyak dan
memicu terjadinya pelepasan sel telur yang telah matang dari dalam ovarium
menuju tuba falopi. Jika pada saat ini, sperma yang sehat masuk kedalam tuba
falopi tersebut, maka sel telur tersebut memiliki kesempatan yang besar untuk
dibuahi.
Sel telur
yang telah dibuahi memerlukan beberapa hari untuk berjalan menuju tuba
falopi, mencapai rahim dan pada akhirnya “menanamkan diri” didalam rahim.
Kemudian, sel telur tersebut akan membelah diri dan memproduksi hormon Human
Chorionic Gonadotrophin (HCG) yang dapat dideteksi dengan GEATEL ®. Hormone tersebut membantu pertumbuhan embrio
didalam rahim.
Jika sel
telur yang telah dilepaskan tersebut tidak dibuahi, maka endometrium akan
meluruh dan terjadinya proses menstruasi berikutnya.
|
Ada 3 fase
yang dialami setiap wanita selama menstruasi, yaitu :
1. Fase
Folikuler adalah dimana kdar FSH ( Folicle Stimulating Hormone ) sedikit meningkaat
sehingga merangsang tumbuhnya 3 – 30 folikel ovarium ( kantung dinding telur )
yang masing – masing mengandung 1 sel telur.
2. Fase
Ovulatior adalah dimana kadar LH ( Luteinizing Hormone ) meningkat dan folikel
yang matang akan menonjol ke permukaan ovarium ( dinding telur ) untuk
melepaskan sel telur ( ovulasi ). Sel telur biasanya dikeluarkan dalam waktu 16
– 32 jam setelah terjai peningkatan kadar LH. Dalam fase ini biasanya wanita
mengalami gangguan nyeri pada perut bagian bawah, rasa itu bisa berlangsung
dalam beberapa menit bahkan sampai beberapa jam.
3. Fase
Luteal adalah lepasnya sel telur dari indung telur selama 14 hari, dan folikel
ovarium ( kantung induk telur ) akan menutup kembali dan membentuk kopus luteum
yang menghasilkan hormon progesteron dalam jumlah besar.
Tetapi perlu
diketahui setelah 14 haari kropus luteum akan hancur dan selama dalam fase ini
seorang wanita juga akan mengalami peningkatan suhu tubuh sampai siklus yang
baru akan dimulai, keculai jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus
luteum akan menghasilkan HCG ( Human Chorionic gonadotropin ) hormon ini akan
menjaga kropus luteum yang menghasilkan hormon progesteron sampai janin bisa
menghasilkan hormonnya sendri. Fase Luteal biasanya ditandai sebagai fase bagi
wanita yang ingin hamil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih telah berkunjung ke blog saya. Silahkan share dan comment. Semoga bermanfaat untuk Anda, Terima Kasih...!