BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Wanita yang telah mencapai usia baligh, secara normal akan mendapatkan haid
tiap bulannya. Akan tetapi kondisinya belum tentu sama antara wanita satu
dengan yang lainnya. Beberapa dari mereka mengalami kondisi yang normal, namun
sebagian yang lain memiliki masalah-masalah seputar darah haid yang cukup
mengganggu aktivitasnya. Ada baiknya para pembaca (khususnya wanita) mengetahui
apa saja masalah-masalah dan gangguan-gangguan seputar darah haid. Sehingga
kita bisa memiiliki pengetahuan tentangnya dan berharap bisa mencari solusinya.
Banyak perempuan yang mengalami nyeri sebelum menstruasi atau haid. Ada yang pusing, mual, pegal-pegal, sakit
perut, bahkan ada yang sampai pingsan. Sakit perut yang dirasakan sebenarnya disebabkan
oleh kontraksi rahim untuk mengeluarkan endometrium yang juga dipengaruhi oleh
hormon prostaglandin. Kita juga merasa tidak enak karena hormon estrogen dan
progesteron mengalami kekacauan keseimbangan menjelang menstruasi. Jika sakitnya masih bisa ditahan, itu masih bisa
disebut normal. Namun jika sampai pingsan atau sakit yang luar biasa, hingga
sampai mengganggu aktivitas kita, itu patut dicurigai dan harus segera periksa
ke dokter.
Perempuan dapat memiliki berbagai masalah dengan menstruasi/haid
mereka. Masalah tersebut dapat berupa tidak mengalami menstruasi sama
sekali sampai menstruasi berat dan berkepanjangan. Pola haid boleh saja
tidak teratur, tetapi jika jarak antar menstruasi kurang dari 21 hari atau
lebih dari 3 bulan, atau jika haid berlangsung lebih dari 10 hari maka
Anda harus mewaspadai adanya masalah ovulasi atau kondisi medis lainnya.
1.2 TUJUAN
Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Kesehatan Reproduksi, dan memeberikan
pengetahuan kepada pembaca mengenai gangguan menstruasi (haid) dalam sistem
reproduksi.
BAB II
PEMBAHASAN
- Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid : Hipermenorea atau menoragia
dan Hipomenorea
- Kelainan siklus
: Polimenorea, Oligomenorea, Amenorea
- Perdarahan di luar haid : Metroragia
- Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid : Pre menstrual tension (PMS/ketegangan
pra haid),
Mastodinia, Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi) dan Dismenorea.
1.
Hipermenorea atau Menoragia
a. Definisi
b. Sebab-sebab
2) Asthenia,
terjadi karena tonus otot kurang.
Terapi : uterotonika, roborantia.
5) Dekompensio
cordis.
Memberikan anti perdarahan seperti ergometrin tablet/injeksi; KIEM untuk pemeriksaan selanjutnya; Merujuk ke fasilitas yang lebih tinggi
dan lengkap.
2.
Hipomenorea
a. Definisi
b. Sebab-sebab
Merujuk ke
fasilitas yang lebih tinggi dan lengkap.
1.
Polimenorea atau Epimenoragia
a. Definisi
Adalah siklus haid yang lebih memendek dari biasa yaitu kurang 21 hari,
sedangkan jumlah perdarahan relatif
sama atau lebih banyak dari biasa.
b. Sebab-sebab
Polimenorea merupakan gangguan hormonal dengan umur korpus luteum memendek sehingga siklus menstruasi juga lebih pendek atau bisa disebabkan akibat stadium proliferasi pendek atau
stadium sekresi pendek atau karena
keduanya. Polimenorea dapat terjadi akibat adanya ketidakseimbangan sistem
hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Ketidak seimbangan hormon
tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada proses ovulasi (pelepasan sel telur)
atau memendeknya waktu yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu siklus haid
normal sehingga didapatkan haid yang lebih sering.
Gangguan keseimbangan hormon dapat terjadi pada:
1) 3-5 tahun
pertama setelah haid pertama.
2) Beberapa
tahun menjelang menopause.
3) Gangguan
indung telur.
4) Stress dan
depresi.
5) Pasien
dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia).
6) Penurunan
berat badan berlebihan.
7) Obesitas.
8) Olahraga
berlebihan, misal atlit.
9) Penggunaan
obat-obatan tertentu, seperti antikoagulan, aspirin, NSAID, dll.
c. Terapi
2.
Oligomenorea
a. Definisi
b. Sebab-sebab
Perpanjangan stadium folikuller; perpanjangan stadium
luteal; kedua stadium menjadi panjang; pengaruh psikis; pengaruh penyakit : TBC.
Oligomenorea biasanya terjadi akibat adanya gangguan
keseimbangan hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Gangguan hormon
tersebut menyebabkan lamanya siklus haid normal menjadi memanjang, sehingga
haid menjadi lebih jarang terjadi. Oligomenorea sering terjadi pada 3-5 tahun
pertama setelah haid pertama ataupun beberapa tahun menjelang terjadinya
menopause.
Oligomenorea yang terjadi pada masa-masa itu merupakan
variasi normal yang terjadi karena kurang baiknya koordinasi antara
hipotalamus, hipofisis dan ovarium pada awal terjadinya haid pertama dan
menjelang terjadinya menopause, sehingga timbul gangguan keseimbangan hormon
dalam tubuh. Disamping itu, oligomenorea dapat juga terjadi pada:
1) Gangguan
indung telur, misal : Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS).
2) Stres dan
depresi.
3) Sakit kronik.
4) Pasien
dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia).
5) Penurunan
berat badan berlebihan.Olahraga berlebihan, misal atlit.
6) Adanya tumor
yang melepaskan estrogen.Adanya kelainan pada struktur rahim atau serviks yang
menghambat pengeluaran darah haid.
7) Penggunaan
obat-obatan tertentu.
c. Terapi
Oligomenorea yang disebabkan ovulatoar tidak
memerlukan terapi, sedangkan bila mendekati amenorea diusahakan dengan ovulasi.
a. Definisi
Adalah
keadaan tidak datang haid selama 3
bulan berturut-turut.
1) Amenorea Primer, apabila belum pernah datang haid sampai umur 18 tahun.
2) Amenorea Sekunder, apabila berhenti haid setelah menarche atau pernah
mengalami haid tetapi
berhenti berturut-turut selama 3 bulan.
c. Sebab-sebab
Penyebab tersering dari amenorea primer adalah:
1) Pubertas
terlambat.
2) Kegagalan
dari fungsi indung telur.
3) Agenesis
uterovaginal (tidak tumbuhnya organ rahim dan vagina).
4) Gangguan
pada susunan saraf pusat.
5) Himen
imperforata yang menyebabkan sumbatan keluarnya darah haid, dapat dipikirkan
apabila wanita memiliki rahim dan vagina normal.
Penyebab terbanyak dari amenorea sekunder adalah kehamilan, setelah kehamilan,
menyusui, dan penggunaan metode kontrasepsi. Jika sebab-sebab tersebut bisa
disingkirkan, maka penyebab lainnya adalah:
1) Obat-obatan.
2) Stres dan
depresi.
3) Nutrisi yang
kurang, penurunan berat badan berlebihan, olahraga berlebihan, obesitas.
4) Gangguan
hipotalamus dan hipofisis.
5) Gangguan
indung telur.
6) Penyakit
kronik.
d. Terapi
Terapi pada amenorea, tergantung dengan etiologinya. Secara umum dapat
diberikan hormon-hormon yang merangsang ovulasi, iradiasi dari ovarium dan pengembalian keadaan umum, menyeimbangkan antara
kerja-rekreasi dan istirahat.
1.
Metroragia
a. Definisi
Adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid.
c. Sebab-sebab
1) Metroragia
diluar kehamilan dapat
disebabkan oleh luka yang tidak sembuh; carcinoma corpus uteri, carcinoma cervicitis; peradangan dari haemorrhagis
(seperti kolpitis haemorrhagia, endometritis haemorrhagia); hormonal.
a. Definisi
Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah sekelompok gejala
fisik, emosi, dan perilaku yang umumnya terjadi pada minggu terakhir fase luteal
(seminggu sebelum haid). Gejala biasanya tidak dimulai sampai 13 hari sebelum
siklus, dan selesai dalam waktu 4 hari setelah perdarahan dimulai.
b. Gejala
Klinik
1) Payudara
menjadi lembut dan bengkak.
2) Depresi, mudah
tersinggung, murung dan emosi labil (mood swing).
3) Tidak
tertarik seks (libido menurun).
4) Jerawat
berkala.
5) Perut
kembung atau kram.
6) Sakit kepala
atau sakit persendian.
7) Sulit tidur.
8) Sulit buang
air besar (BAB).
c. Terapi
4) Konsumsi
antidepressan bila perlu.
7) Mengurangi makanan yang bergaram, seperti kentang goreng, kacang-kacangan
dan makanan berbumbu, untuk mengurangi penahanan air berlebih.
8) Kurangi makanan yang berupa tepung, gula, kafein, dan coklat.
9) Tambahkan makanan yang mengandung kalsium dan vitamin C dosis tinggi,
seminggu sebelum menstruasi.
10) Konsumsi makanan berserat dan perbanyak minum air putih.
11) Jika menstruasi cukup banyak
mengeluarkan darah, perbanyak makan makanan atau suplemen yang mengandung zat
besi agar terhindar dari anemia.
2.
Mastodinia atau Mastalgia
a. Definisi
b. Sebab-sebab
Disebabkan oleh dominasi hormon estrogen, sehingga
terjadi retensi air dan garam yang disertai hiperemia didaerah payudara.
a. Definisi
a. Definisi
1) Dismenorea Primer (dismenore sejati,
intrinsik, esensial ataupun fungsional); adalah nyeri haid yang terjadi sejak menarche dan tidak terdapat kelainan pada alat kandungan. Sebab : psikis; (konstitusionil: anemia, kelelahan, TBC); (obstetric : cervic sempit,
hyperanteflexio, retroflexio); endokrin (peningkatan kadar prostalandin, hormon steroid seks, kadar vasopresin tinggi). Etiologi : nyeri haid dari bagian perut menjalar ke daerah pinggang dan paha, terkadang
disertai dengan mual dan muntah, diare, sakit kepala dan emosi labil. Terapi : psikoterapi, analgetika, hormonal.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Perempuan dapat memiliki berbagai masalah dengan menstruasi/haid
mereka. Masalah tersebut dapat berupa tidak mengalami menstruasi sama
sekali sampai menstruasi berat dan berkepanjangan.
Pola haid boleh saja tidak teratur, tetapi jika jarak antar menstruasi
kurang dari 21 hari atau lebih dari 3 bulan, atau jika haid berlangsung
lebih dari 10 hari maka Anda harus mewaspadai adanya masalah ovulasi atau
kondisi medis lainnya. Klasifikasi gangguan menstruasi yaitu :
a. Polimenorea
: Adalah siklus haid yang lebih
memendek dari biasa yaitu kurang 21 hari, sedangkan jumlah perdarahan relatif sama atau lebih banyak dari biasa.
c. Amenorea : Adalah keadaan tidak datang haid selama 3 bulan berturut-turut.
Metroragia :
Adalah perdarahan yang tidak
teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid.
b. Mastodinia :
Adalah rasa tegang pada payudara menjelang haid.
DAFTAR
PUSTAKA
Rabe, Thomas, 2002. Buku Saku Ilmu Kandungan,
Hipokrates, Jakarta.
Sarwono, 1999. Ilmu Kandungan. Yayasan
Bina Pustaka. Jakarta.
www. Google.com ( macam-macam
gangguan menstruasi).